Saturday, October 11, 2014

Surat untuk Anak Lelakiku

Saat di perjalanan pulang, di dalam taxi, sendirian, mendengarkan alunan musik yang saya sendiri sudah lupa judulnya. Tiba-tiba terbersit keinginan berbicara pada anak-anak saya, yang mungkin baru akan ada (lahir atau adopsi) beberapa tahun lagi, atau mungkin tak akan pernah ada. Mendadak muncul keinginan bicara panjang lebar, menceritakan tentang hidup dan dunia, pada mereka. 

Sesampainya di rumah, meski sudah menginjak tengah malam, saya memaksakan diri menulis sebuah surat yang dialamatkan kepada anak-anak saya nanti. Saya buat dua versi, surat untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Berikut ini adalah surat yang saya tulis untuk anak laki-laki saya nanti. Surat untuk anak perempuan, Insya Allah, akan saya publish besok. 

Dalam file Microsoft Word surat ini memakan dua halaman A4, maka saya yakin dalam bentuk blog post akan jadi sebuah artikel yang panjang. Peringatan awal saja bagi siapapun yang kebetulan mampir ke sini.


Dear anak lelakiku,

Banyaklah berbuat salah, banyaklah membuat ibu marah. Ibu tidak mengharapkan anak lelaki yang sempurna, tampan dan cemerlang budi pekertinya. Ibu ingin melihatmu tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Pribadi yang bijaksana karena ditempa pengalaman, termasuk di dalamnya pengalaman menjadi salah dan membuat ibu marah, gagal dan membuat ibu kesal.

Anak lelakiku, kesalahan dan kegagalan adalah perkara yang tidak akan bisa kamu hindarkan. Menakutkan? Tentu saja. Jangankan kamu, ibu pun merasakan hal yang sama. Ibu pun takut berbuat salah dan gagal membesarkanmu menjadi manusia yang baik. Tapi ibu bertekad bahwa ibu akan melakukan yang terbaik dan menolak menyerah. Nah, hal yang sama ibu harap bisa kamu tangkap. Sebanyak apapun salah yang kamu perbuat, asal kamu selalu mau memperbaiki dan berbuat yang lebih baik lagi, hapuslah sudah kesalahan tadi, berubah jadi pengalaman berharga untuk bekal hidupmu kelak.

Nak, laki-laki tangguh bukanlah laki-laki tanpa kelemahan. Laki-laki tangguh adalah laki-laki yang berani mengakui kelemahannya dan mengenali kekuatannya. Laki-laki tangguh adalah laki-laki yang tidak membuat dirinya tinggi dengan merendahkan orang lain, ia menjadi tinggi karena ia tak henti mendaki.

Tentu saja semakin tinggi mendaki, semakin berat medan yang kamu hadapi. Tapi ingatlah bahwa tidak ada yang tak mungkin terlampaui. Tuhan sendiri berkata, bahwa Ia tidak akan memberi ujian kecuali hamba-Nya mampu mengatasi.

Putra kesayangan ibu, Tuhan menunjuk laki-laki – dirimu – sebagai imam atau pemimpin, maka memimpinlah. Pemimpin adalah mereka yang tahu kemana melangkah, tahu bagaimana berperilaku, dan tahu bagaimana menyayangi dan menghargai. Kamu terlahir sebagai pelindung bagi pasanganmu, perempuan. Bukan, bukan karena laki-laki terlahir lebih kuat dan hebat, karena di zaman ibu sekarang saja sudah banyak perempuan yang tak kalah hebat dari laki-laki, apa lagi di zamanmu nanti. Laki-laki terlahir sebagai pelindung karena kasih sayang dan rasa hormat.

Rasul pernah berkata pada sahabatnya, saat ditanya mengenai keutamaan antara ibu dan ayah, bahwa ibu adalah lebih utama sehingga ia menyebutkannya hingga tiga kali sebelum menyebut ayah. Bukan semata-mata karena ibu yang melahirkan dan membesarkanmu, tapi karena perempuan memiliki keutamaan yang membuatnya berhak dihargai, dihormati, disayangi, dan dilindungi. Meskipun banyak perempuan lebih hebat dari laki-laki, tetap saja mereka perempuan, tak ada bedanya. Mereka tetap ciptaan Tuhan yang berhak mendapat keutamaan, penghargaan, dan perlindungan. Dari siapa? Dari laki-laki, darimu.

Pujaan hati ibu, jangan tertipu dengan iming-iming bahagia. Hidup di dunia ini sudah dibagi porsinya, suka, duka, luka, semua dijamin ada. Mustahil kamu hidup hanya dalam suka, atau merasa duka belaka, atau seumur hidup dirundung luka. Karena kamu hidup, kamu harus merasakan semuanya. Satu hal yang bisa kamu lakukan adalah bertahan dan tetap berjalan. Bagaimana caranya? Syukur dan ikhlas. Jika kamu selalu mensyukuri dan menerima dengan tulus apa yang terjadi, peduli duka, luka, atau suka, maka kamu akan tetap bisa bertahan, hingga akhir waktu Tuhan memanggilmu.

Belajarlah dari apapun yang terjadi padamu dan siapapun yang berada di sekelilingmu. Mereka semua itulah yang akan membentuk dan mendewasakanmu. Memberimu bekal menjadi laki-laki tangguh yang pantang menyerah.

Bolehkah laki-laki menangis? Boleh. Bagi ibu tangismu adalah wujud kemanusiaanmu. Air matamu adalah bukti kemampuanmu mengalahkan egomu. Saat kamu tak lagi merasa segan mengeluarkan air mata dan tampak lemah di depan seorang perempuan, maka kenalkan ia pada ibu. Kemungkinan besar, dialah yang diciptakan Tuhan sebagai rusukmu, yang terlahir menjadi penyeimbang hidupmu. Perempuan yang akan menjadi tanggung jawab dan wajib kamu hormati, sayangi, dan hargai, sepanjang hayatmu.

Anak lelakiku, tak ada satu pun yang pasti dalam hidup ini, tapi jangan ragu akan kasih sayang ibu yang  tanpa akhir akan selalu memelukmu, serta doa yang tak akan henti menyertaimu. Saat hidup terasa tak tertahankan, saat luka menguras air mata dan kewarasan, jangan pernah menyerah. Mengadulah pada Maha Pemilik Kekuatan, basuh tubuh dengan air wudhu, palingkah wajahmu pada-Nya, meminta.

Tahukah kamu, anakku, apa resep membuat nyaman di hati? Banyaklah memberi. Ibu bukan bicara harta, ibu bicara apapun yang kamu punya. Uang, ilmu, bahkan hal sesederhana senyum. Saat kamu memberi, maka bersiaplah menerima. Hukum hidup ini demikian sederhana, kok. Kamu menuai apa yang kamu tanam, menerima apa yang kamu berikan.

Setiap kali kamu memutuskan ingin berbuat sesuatu, berkacalah, lalu tanya pada dirimu, apakah yang kamu lakukan ini akan membuatmu bangga pada dirimu? Itu saja sebagai langkah awalmu mengambil keputusan bagaimana berlaku. Jadilah laki-laki yang tegas namun lembut hatinya, pintar namun sederhana perilakunya.

Ibu tidak akan banyak berpesan lagi padamu. Saat membaca surat ini tentu kamu sudah cukup dewasa, sehingga ibu sudah bisa percaya kamu bisa menjalani hidupmu sendiri. Meski demikian, jangan pernah lupa, ibu akan selalu ada untukmu kapanpun kamu merasa lelah dan ingin pulang.


Yang selalu mencintaimu,


               -ibu-   


12 comments:

  1. Huaaa...pingin nangis dah bacanya, Sa..hukhuk. Semoga suatu saat nanti anak lo bisa baca surat ini.. *hug*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Yogie. Amin, amiiiin ya robbal alamin.

      *HUG BACK*

      Delete
  2. good. Untuk ponakan laki laki gue: jagain emak lo!
    Hafizh (Polikardus)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih udah baca, Fizh. Iya dah, doain aja aku dipercaya untuk membesarkan anak sama Allah. :)

      Delete
  3. bagus suratnyaaaa :) gak kerasa mata bkaca2, kbayang Jethro kalo dah besar smg bisa jadi laki2 yg kaya gini..., aminnnn...Nissa nantinya pasti jd ibu yg hebat dehhh....gw doainnn anaknya banyakkkk :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huaaaaa, Louuuuuu....makasih ya udah baca. Amin, amiiiiiiin banget. Makasih juga doanya, kamu pun pasti jadi ibu yg hebat buat Jethro, ibunya hebat, anaknya pun pasti tumbuh jadi anak yg hebat. :)

      Delete
  4. Bunda, boleh izin share ya... terima kasih...

    ReplyDelete
  5. Bunda, boleh izin share ya.. terima kasih, kata2nya pas banget buat 3 anak lelaki ku...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan. Senang sekali kalau bisa berbagi dengan 3 jagoannya. Mudah-mudahan mereka semua tumbuh jadi laki-laki hebat, ya! :)

      Delete
  6. Bunda.Izin share ya.terima kasih kata katanya menyenttuh banget.ini buat anak lelaki ku . mudah mudahan jika ia membacanya.bisa merubah sikap & akhlaknya.tks....

    ReplyDelete
  7. Bunda.Izin share ya. Kata katanya menyentuh banget.ini untuk anak lelakiku.semoga jika. Ia memmbacanya bisa sedikit merubah sift & akhlaknya.Aamiin... Tks....

    ReplyDelete