Wednesday, September 30, 2015

Cinta Itu Apa?

Tangan kecilmu menggandeng tanganku. Kemudian wajah polosmu menengadah menatapku sembari bertanya, "Ibu, cinta itu apa?"

Aku menghentikan langkahku dengan setengah terkejut. Kutatap balik wajah mungilmu sembari mengulas senyum. Aku berjongkok di depanmu, agar wajahmu dan wajahku saling berhadapan. Aku balik bertanya, "Saat ada ibu di dekatmu, apa yang kau rasakan?".

"Mmmm, senang. Tidak takut. Mau dipeluk terus," jawabmu, yang kemudian kubalas dengan senyum lagi. 

"Kalau ibu tak ada di dekatmu?", tanyaku lagi.

"Jangaaaan! Ibu mau ke mana? Ibu tak boleh pergi. Aku takut," jawabmu setengah merengek dengan bibir mengkerut menahan tangis. 

Kubelai rambutmu dan kutanya lagi, "Kalau ibu sedih atau menangis, apa yang akan kamu lakukan?".

"Aku akan peluk ibu dan bilang, 'ibu jangan sedih, ada aku menemanimu'," jawabmu dengan senyum ceria.

Tak kuat aku menahan senyum terkembang. Ku usap pipimu dan bertanya lagi, "Kalau ada yang jahat pada ibu, apa yang akan kau lakukan?".

"Aku marahi dia. Aku pukul dia. Aku tendang kakinya," jawabmu berapi-api sembari mengepalkan jemari kecilmu dan mengacungkannya ke depan.

"Kalau ibu sakit?", tanyaku lagi.

"Aku sedih. Aku akan bawa ibu ke dokter. Lalu aku berdoa pada Allah, 'Ya Allah, sembuhkan ibuku, buang penyakitnya, karena aku mau lihat ibu tersenyum lagi'," ujarmu sembari menengadah memeragakan orang yang sedang berdoa. 

"Itulah cinta. Kau senang saat bersamanya, takut kehilangan, merindu saat jauh, menghibur saat sedih, membela tanpa pamrih, dan yang paling luar biasa, menyebut namanya dalam doa, " ujarku sembari membelai rambutmu. Matamu mengerjap lucu.

"Aku cinta ibu. Ibu cinta aku?," tanyamu.

"Cinta ibu untukmu sudah ada bahkan sebelum kau ada. Cinta ibu untukmu akan mengajarkanmu untuk mencinta juga. Cinta ibu untukmu bisa memindahkan gunung, saking kuatnya. Menarik bulan, saking rekatnya. Mencipta pelangi, saking indahnya," kataku lagi.

"Itu pasti artinya, ibu cintaaaaaa sekali sama aku," ujarmu girang kemudian memelukku erat sekali.

"Iya, iya. Ibu cintaaaaa sekali padamu," ujarku penuh bungah dan haru.

(Ditulis sembari mendengarkan lagu For You I Will - Monica)

No comments:

Post a Comment