Monday, January 26, 2015

Gusti Allah Mboten Sare

"Wah, Nis, kalau menurut primbon Jawa, hidupmu banyak masalahnya," kata seorang teman kantor yang kebetulan lahir dari keluarga Jawa yang sangat Njawani, masih percaya primbon dan bisa membaca primbon.

Bukan bermaksud menyekutukan Allah SWT, tapi penasaran juga waktu si teman ini membacakan karakter dan kehidupan saya sebagai orang yang, menurut penanggalan Jawa, lahir di Jumat Wage. Menanggapi perkataan teman saya tadi, saya hanya berseru, "Whaaaaat?!".

Lalu teman saya melanjutkan, katanya dalam hidup saya akan banyak jatuh iba terhadap orang lain, sehingga tanpa disadari saya menanggung beban masalah orang-orang yang ada di sekitar saya. Itu sebabnya hidup saya akan banyak masalahnya.

Pembacaan primbon dari teman saya tadi, sesungguhnya sejalan dengan hasil tes kepribadian Myers Briggs , dari tes itu saya adalah tipe INFJ yang punya kesulitan menolak membantu orang lain, walhasil saya seringkali (tanpa sadar) didaulat untuk membereskan kekacauan yang diperbuat orang lain. Dan kalau dipikir-pikir lagi, memang ada benarnya, sih. Kasihan ya, saya. Hahahaha...

Lalu teman saya melanjutkan pembacaan primbon-nya. Katanya, saya tidak perlu khawatir, karena Gusti Allah mboten sare (tidak tidur). Saya diciptakan mengemban banyak masalah, namun dibarengi dengan kemudahan-kemudahan ekstra yang mengikuti hidup saya. Apapun masalahnya, seberat apapun kelihatannya, Allah akan selalu kasih jalan keluar buat saya.

Terlepas dari urusan primbon-primbonan, kalimat "Gusti Allah mboten sare" sungguh menyentuh hati dan rasa. Betapa seringnya saya sibuk sendiri, tenggelam dalam tumpukan urusan yang menuntut diselesaikan, belum lagi aneka ragam masalah yang terjadi (ya namanya hidup tidak mungkin lempeng tanpa masalah kan, ya?), hingga akhirnya lupa bahwa setiap waktu berjalan ke depan, setiap hari terlewati, hingga akhirnya saya berada di sini dalam kondisi sangat baik-baik saja, adalah bukti bahwa Allah tidak tidur.

Dia Maha Tahu apapun yang terjadi, bahkan segala sesuatu yang saya sembunyikan rapat-rapat dari orang lain. Allah melihat, mendengar, mengetahui. Allah sungguh tidak tidur, setiap masalah yang terjadi, setiap ujian selalu diberikan-Nya bersamaan dengan jalan keluar. Mengingat kasih sayang Allah sungguh membuat segalanya jadi lebih ringan. Kesalahan apapun yang kita lakukan, selama kita berusaha melakukan yang terbaik, tidak menyerah untuk memperbaiki diri, pasti ada jalan keluar.

Mulai sekarang, saat hidup terasa berat, saat hari-hari terasa lambat dan menambah penat, saya harus selalu ingat, "Gusti Allah mboten sare."


No comments:

Post a Comment