Saturday, January 10, 2015

Rindu

Aku rindu kamu...

Bolak balik aku cari namamu di daftar nomor telepon, di handphone, membuka aplikasi chat, tapi rasanya jari-jari ini kaku bahkan untuk mengetik kata "halo". Aku terlalu gengsi untuk menghubungimu, padahal hati ini menjerit, "Aku rindu kamu!".

Sudah jam 2 pagi, tapi aku tidak kunjung bisa memejamkan mata. Apakah ini bukti bahwa dini hari memang adalah waktu bagi para pecinta terjaga karena kantuknya habis dimakan rindu? Ah, terlalu picisan buatku. 

Aku ambil lagi handphone yang sedari tadi tergeletak bisu di depanku. Pikirku, mungkin kutelepon saja kamu, supaya rindu ini berlalu setelah mendengar suaramu. Tapi tabu buatku menjadi perempuan yang mati-matian mengejarmu. Dimana harga diriku jika aku mengemis perhatian dari orang yang jelas-jelas tak punya minat yang sama besarnya?

Aduh, lagi-lagi logika dan rasa beradu. Coba lagi atau sudah menyerah saja? Ah sudahlah, peduli setan apa yang logika dan rasa katakan, yang manapun yang lebih lantang tak akan mengubah fakta bahwa aku rindu kamu. Titik.

(Ditulis ketika lagu Ariana Grande - One Last Time mengalun dari playlist iTunes)

2 comments:

  1. memang memendam kerinduan itu sangat menyiksa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, terima kasih sudah mampir dan membaca. Sepertinya semua orang pasti pernah merasakan betapa menyiksanya merindukan seseorang, ya. :)

      Delete